Kamis, 25 Desember 2008

TSB and HEA

TSB (Trypticase Soy Broth)

Pada praktikum isolasi dan identifikasi Salmonella, TSB digunakan untuk enrichment. TSB merupakan basic medium yang digunakan untuk mengkultur berbagai macam jenis mikroorganisme. TSB biasanya digunakan untuk mendapatkan bakteri dalam jumlah banyak sebagai supply untuk berbagai uji – uji biokimia. TSB juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah bakteri (Aken-Murray Co. 2008). Bahan – bahan pembuat TSB yakni: Trypticase Soy Broth 30 gram, deionized, distilled water 1.0 liter (Aken-Murray Co. 2008).

HEA (Hektoen Enteric Agar)

HEA merupakan media semi selektif yang dikembangkan pada tahun 1967 oleh King and Metzger dari Hektoen Institute dengan tujuan menaikkan tingkat recovery Shigella and Salmonella. Kandungan HEA sekarang agak berbeda dari HEA terdahulu. Sodium desoxycholate telah dihilangkan, konsentrasi garam empedu diturunkan, dan konsentrasi pepton ditingkatkan untuk menyeimbangkan efek penghambatan dari garam empedu. Garam empedu merupakan bahan selektif yang akan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif, walaupun sebenarnya garam empedu juga bersifat toksik bagi beberapa jenis bakteri gram negatif. Media HEA mengandung 3 jenis gula, yakni laktosa, sukrosa, dan salisin yang bertujuan menyediakan gula – gula untuk diferementasi oleh bakteri enterik, serta mengoptimalkan diferensiasi bakteri tersebut dari perubahan warna koloni dan media.

Konsentrasi laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan media lain yang digunakan untuk identifikasi bakteri enteric bertujuan membantu visualisasi bakteri enterik yang patogen dan mengurangi masalah penundaan fermentasi laktosa oleh bakteri.

Indikator pada media HEA adalah fuksin asam dan bromtimol blue yang memiliki sifat toksisitas rendah. Sodium thiosulfate adalah sumber sulfur darimana H2S dihasilkan. Ferric ammonium citrate adalah sumber besi dan merupakan indikator adanya produksi H2S. Ferric ammonium citrate juga memberikan visualisasi H2S yang dihasilkan dengan membentuk endapan hitam. Gabungan thiosulfat dengan ferric ammonium citrate menyebabkan produksi H2S, ditandai dengan munculnya koloni yang berwarna hitam (BD 2008).

Bakteri enterik yang memfermentasikan satu atau lebih gula akan membentuk koloni berwarna kuning, sedangkan yang tidak memfermentasikan gula akan membentuk koloni berwarna biru-hijau. Bakteri - bakteri yang mereduksi sulfur menjadi hidrogen sulfida akan membentuk koloni berwarna hitam atau biru-hijau dengan bintik hitam di bagian tengahnya. Berikut adalah formula HEA: pepton, yeast extract, bile salts, laktosa, sukrosa, salisin, sodium klorida, sodium thiosulfat, ferric ammonium citrate, fuksin asam, bromtimol blue, dan agar. Selain media HEA, dapat digunakan media selektif lainnya seperti media Xylose Lysine Desoxycholate (XLD) dan Bismuth Sulphite Agar (BSA) (King & Metzger 1968).

Gambar 1 Salmonella sp. (kiri, pola pertumbuhan karpet) dan Shigellae flexneri (kanan, koloni-koloni tunggal) pada media HEA (BD 2008)

DAFTAR PUSTAKA

[Aken-Murray Co.]. 2008. Preparation of Trypticase Soy Broth [terhubung berkala]. www.amco.com [26 Mar 2008].

[BD]. 2008. Hektoen Enteric Agar [terhubung berkala]. www.bd.com [28 Mar 2008].

King S, Metzger WI. 1968. A new plating medium for the isolation of enteric pathogens. I. Hektoen enteric agar. Appl Microbiol 16:577-578.

0 komentar:

Posting Komentar